Halaman

Sabtu, 25 Desember 2010

Cerita Buat Dien Tamaela Oleh Chairil Anwar

CERITA BUAT DIEN TAMAELA

Beta Pattiradjawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.

Beta Pattiradjawane
Kikisan laut
Berdarah laut.

Beta Pattiradjawane
Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan.

Beta Pattiradjawane, menjaga hutan pala.
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama.

Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari!
mari beria!
mari berlupa!

Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
beta kirim datu-datu!

Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau …

Beta Pattiradjawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.

(1946)

Siapa Dien Tamaela?
Puisi ini ditulis Chairil Anwar untuk seorang sahabatnya yang bernama DIEN TAMAELA dari Maluku, salah seorang sahabat Chairil dalam debat Sastra Angkatan Pujangga Baru. DIEN TAMAELA adalah seorang Penulis sekaligus Kritikus Sastra yang tinggal di Holland/Belanda.

Sementara PATTIRADJAWANE adalah Vam/Marga (nama keluarga) khusus orang Maluku.
Disamping Nama itu merupakan Vam/Marga, nama itu juga merupakan Simbol Keperkasaan orang-orang Maluku dalam kehidupan sehari-hari mereka di sana. Pattiradjawane di yakini oleh orang-orang Maluku (zaman dulu) sebagai penunggu Pulau-pulau di sana.
Dalam Puisi ini Chairil Anwar menggambarkan Dien Tamaela sebagai Pattiradjawane yang selalu menjadi kawan dan lawan berat sekaligus guru bagi Chairil Anwar dalam pengembangan Puisi-puisinya.

Disinilah letak kehebatan Chairil Anwar dalam membuat sajak...dia bukan saja kagum pada Dien Tamaela tapi Chairil juga sangat menguasai kehidupan Sosiologis orang-orang Maluku jaman itu. (Yahoo Answer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar